Sabtu, 24 Mei 2014

HORMON PARATIROID

HORMON PARATIROID

Hormon Paratiroid (PTH) adalah hormon petida yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid  yang tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeusSecara normal ada 4 buah kelenjar paratiroid pada tubuh manusia yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid. 2 tertanam di kutub superior dan 2 ladi di kutub inferior. Setiap kelenjar paratiroid panjagnya kira-kira 6mm, lebar 3mm, tebal 2 mm dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman. Kelenjar paratiroid orang dewasa terutama mengandung sel utama (chif cell) yang mengandung aparatus golgi, retikulum endoplasma dan granula sektorik yang mensintensis dan mensekresikan Hormon paratiroidHormon paratiroid (Parathyroid hormone (PTH), parathormone atau parathyrin), disekresikan oleh chief cells  sebagai polipeptida yang terdiri dari 84 asam aminodengan berat molekul 9500. Efek Keseluruhan PTH adalah meningkatkan konsentrasi  plasma (dan CES keseluruhan) sehingga mencegah hipokalsemia. Jika PTH tidak ada samasekali maka kematian timbul dalam beberapa hari, biasanya akibat asfiksia karena spasme hipokalsemik otot-otot pernafasan. Hormon ini juga menurunkan konsentrasi .

1.      Stuktur Hormon
PTH (1-34) mengkristal sebagai dimer heliks panjang yang sedikit menekuk. Analisis mengungkapkan bahwa pembentukan perpanjangan heliks hPTH (1-34) kemungkinan adalah konformasi bioaktif. Berikut adalah gambar N-terminal fragmen 1-34 dari hormon paratiroid yang telah mengkristal dan strukturnya telah deisemputnakan.



Pada kenyataannya, karena ginjal dengan cepat mengeluarka semua hormone yang mengandung 84 asam amino dalam beberapa menit tetapi gagal untuk mengeluarkan banyak fragmen dalam beberapa jam, maka sebagian besar aktivitas hormonal disebabkan oleh fragmen-fragmen ini.

2.      Fungsi Hormon
Hormon parathyroid berfungsi untuk menstabilkan konsentrasi kalsium dalam darah. Apabila konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler turun sampai dibawah normal ia akan di rangsang pengeluaranya, begitupun sebaliknya, apabila konsentrasi ion kalsium terlalu tinggi melampaui batas normal akan terjadi umpan balik negatif yang menghambat sekresi hormon paratiroid.

3.      Sifat Kimia dan Sekresi Hormon
Proses sintesis hormon ini dimulai dengan precursor hormon dengan jumlah asam amino 115 yang disebut sebagai proparatiroid hrmon (pre-proPTH). Pre-proPTH yang sudah terbentuk akan masuk kedalam ribosom pada retikulum endoplasma yang memungkinkan masuknya kedalam ruang sisterna yang akam memisahkan rangkaian pre- sehingga akan terbentuk proPTH yang terdiri dari 90 asam amino. ProPTH akan dikonversi menjadi hormon paratiroid yang sudah lebih aktif pada aparatus golgi dengan memisahkan asam amino-6 terminal, sehingga akan terbentuk suatu polipeptida dengan 84 asam amino yang kemudian akan disimpan dalam bentuk granula sekretorik dan akan disekresikan apabila ada rangsangan.
Hormon paratiroid dilepaskan dari kelenjar apabila terjadi penurunan ion kalsium plasma dan bekerja pada ginjal dan tulang, dan secara tidak langsung pada usus, Sebagai respon dari penurunan ion kalsium plasma ini, kelenjar tiroid dengan cepat melepaskan hormon paratiroid untuk mengenbalikan kadar kalsium plasma menjadi normal. Kerja paratiroid juga dipengaruhi oleh fosfat dan kalsitonin, secara tidak langsung vitamin D juga ikut mengatur kerja hormon paratiroid. Apabila keadaan kalsium plasma sudah kembali normal, maka akan diberikan efek umpan balik negatif terhadap kelenjar paratiroid untuk mengurangi sekresi hormonnya.

4.      Sel atau Organ Yang Dituju
Sekresi hormon paratiroid ditujukan pada ginjal, tulang dan usus.
·   Mobilisasi kalsium dari tulang: pada mekanisme yang tidak jelas, efek hormon paratiroid adalah menstimulasi osteoclast terhadap readsorpsi mineral pada tulang, dan liberasi kalsium dalam darah.
·   Pengaturan absorpsi kalsium dari usus halus: terfasilitasinya absorpsi kalsium dari usus halus akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Hormon paratiroid menstimulasi proses ini, tetapi secara tidak langsung melalui stimulasi produksi senyawa aktif yaitu vitamin D dalam ginjal. Vitamin D menginduksi sintesis ikatan kalsium protein dalam sel epitel usus halus dan memberikan fasilitas absorpsi yang efisien terhadap kalsium kedalam darah.
·   Penekanan berkurangnya kalsium dalam urin: Adanya stimulasi yang terus menerus kalsium kedalam darah dari tulang dan usus halus, hormon paratiroid merusak eksresi kalsium alam urin, selanjutnya akan menahan kalsium dalam darah. Efek ini diperantarai oleh stimulasi reabsorpsi tubuler kalsium. Efek lain dari hormon paratiroid pada ginjal yaitu menstimulasi ion fodfat dalam urin.

5.      Mekanisme Kerja Hormon
Hormon Paratiroid dan Hormon Tiroid-hubungan protein (PTHrP) merupakan hormon yang mengontrol kesetimbangan kalsium dan fosfor. Dua reseptor telah diidentifikasi bentuk ikatan hormon paratirid dengan tiroid adalah PTHrP.
Tipe I reseptor hormon paratiroid: ikatan kedua hormon paratiroid dan gugus amino terminal senyawa peptida PTHrP. Molekul ini adalah G protein-reseptor coupled dengan 7 segmen transmembran. Bagian ekstraselular mempunyai 6 residu sistein. Ikatan ligan untuk reseptor ini aktivitasnya oleh adenylyl cyclase dan sistem phospholipase C, diturunkan oleh sinyal protein kinase A dan protein kinase c. Jalur siklik AMP lebih dominan.
Kemungkinan peryataan akan aksi hormon paratiroid, penandaan mRNA sebagai reseptor tipe I dengan penyebaran yang luas dalam tulang dan ginjal. Senya mRNA juga dinyatakan pada kadar yang rendah dalam banyak jaringan, kemungkinannya pada reseptor untuk PTHrP.
Tipe II reseptor hormon paratiroid: Ikatan hormon paratiroid, ditunjkan sebagai bentuk yang sangat lambat untuk PTHrp. Molekul ini diekspresikan hanya dalam jumlah yang kecildari jaringan-jaringan, dan bentuknya atau sifat fisiologiknya berbeda nyata walaupun dengan karakteristik yag kecil. Seperti pada reseptor tipe I, juga dalam bentuk ikatan dengan adenylyl cyclase dan induksi ikatan ligan yang meningkat konsentrasi intraseluler untuk siklik AMP.
Adapun Mekanisme Kerja Hormon Paratiroid adalah
PTH meningkatkan  plasma dengan menarik  dari bank tulang. Sepanjang hidup PTH menggunakan tulang sebagai “bank” untuk menarik  sesuai kebutuhan agar kadar plasma dapat dipertahankan. Hormon paratiroid memiliki dua efek besar pada tulang yang meningkatkan konsentrasi  plasma. Pertama, hormon ini memicu efluks cepat  kedalam plasma dari cadangan labil  yang jumlahnya terbatas dicairan tulang. Kedua, dengan rangsang disolusi tulang, hormon ini mendorong pemindahan dan  secara perlahan dari cadangan stabil mineral tulang didalam tulang itu sendiri kedalam plasma. Akibatnya, remodeling didalam tulang bergeser kearah reabsorpsi tulang dibandingkan pengendapan tulang.  
Efek langsung PTH adalah mendorong pemindahan  dari cairan tulag kedalam plasma. Sebagian besar tulang tersusun membentuk unit-unit osteon, yang masing-masing terdiri dari satu kanalis sentralisyang dikelilingi oleh lamela yang tersusun konsentrik. Lamela adalah lapisan osteosit yang terkubur dalamtulang yang diendapkan disekitar eskosit-eskosit tersebut. Osteon biasanya berjalan sejajar dengan sumbu panjang tulang. Pembuluh darah menembus tulang dari permukaan luar atau rongga sumsum dan berjalan melalui kanalis sentralis. Osteoblas terdapat disepanjang permukaan luar tulang dan disepanjang permukaan dalam yang melapisi kanalis sentralis. Osteoklas juga terdapat di permukaan tulang yang sedang mengalami resorpsi. Osteoblas permukaan dan osteosit yang terkubur tersebut dihubungkan oleh anyaman ekstensif saluran-saluran halus berisi cairan-cairan, kanalikulus, yang memungkinkan pertukaran bahan osteosit yang terperangkap tersebut dan sirkulasi. Saluran halus ini mengandung juluran panjang halus dari osteosit dan osteoblas yang berhubungan satu samalain, seolah olah sel sel tersebut saling berpegangan tangan. Anyaman sel ini disebut membran tulang.
Pada kondisi hipokalsemia kronik,PTH mempengaruhi pertukaran lambat  antara tulang itu sendiri dan CES dengan mendorong disolusi lokal tulang. Hormon melakukannya dengan merangsang osteoklas untuk menelan tulang, meningkatkan pembentukan lebih banyak osteoklas dan secara transien menghambat aktivitas osteobla. Tulang mengandung sedemikian banyak  dibandingkan dengan plasma sehingga meskipun PTH mendorong peningkatan resorpsi tulang, tidak akan terlihat efek nyata yag segera pada tulang karena proporsi tulang yang terkena amatlah kecil.  yang diambil dari tulang, nantinya akan diendapkan kembali dalam tulag ketika konsentrasi dalam plasma darah cukup. Namun, sekresi berlebihan PTH yag terus menerus akhirnya menyebabkan terbentuknya rongga diseluruh tulang yang terisi oleh osteoklas yang banyak. Ketka PTH mendorong larutnya ktrisal  ditulang untuk mengambul kandungan  nya, baik  maupun  dibebaskan kedalam plasma. Peningkatan  plasma merupakan hal yang tidak diinginkan, tetapi dapat diatasi dengan pengaruh PTH terhadap ginjal.
PTH bekerja pada ginjal untuk menghemat  dan mengeluarkan PTH merangsang konservasi  dan mendorong eliminasi  oleh ginjal selama pembentuka urin. Dibawah pengaruh PTH, ginjal dapat meningkatkan reabsorpsi  yang terfiltrasi sehingga  yang lolos ke urin lebih sedikit. Efek ini meningkatkan kadar plasma dan menurunkan pengeluaran  diurin. Sebaliknya, PTH menurunkan reabsorpsi sehingga sekresi  diurin meningkat. Akibatnya, PTH menurunkan kadar  bersamaan dengan meningkatnya kadar  . Ini sangat penting untuk mencegah pengendapan   yang dibebaskan dari tulang agar produk kalium fosfat konstan. Olehkaren itu PTH bekerja pada ginjal untuk menurunkan reabsorpsi  oleh tubulus ginjal. Efek penting PTH pada ginjal lainnya adalah pengaktifan vitamin D oleh ginjal untuk mencegah terjadinya difisiensi vitamin D.
Konsekuensi utama defisiensi vitamin D adalah gangguan penyerapan diusus. PTH mempertahankannya dengan mengorbankan tulang. Akibatnya matriks tulang mengalami mineralisasi karena tidak tersedia garam-garam  untuk diendapkan. Akibatnya tulang menjadi lunak dan berubah bentuk yang dikenal sebagai rakhitis. 
Secara tidak langsung, PTH mendorong penyerapan dan   oleh usus halus dengan membantu mengaktifkan vitamin D. Vitamin ini sebaliknya secara langsung meningkatkan penyerapan dan   diusus halus. 

6.      Kekurangan atau Kelebihan sekresi PTH
·   Hipersekresi PTH atau hiperparatiroidisme yaitu tumor pada kelenjar yang menyebabkan kesimbangan distribusi kalsium terganggu, yang akibatnya tulang menjadi keropos dan kalsium diendapkan di ginjal.
·   Hiposekresi PTH atau hipoparatiroidisme menyebabkan kekuranga kalsium dalam darah (hiokalsemia) yang menyebabkan tetani dengan gejala kejag-kejang.


Daftar Pustaka
1.      Anonim. Parathyroid Hormon. Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Parathyroid_hormone pada hari Senin, 12 Mei 2014
2.      Anonim. Fisiologi Hormon Paratiroid. Diakses dari http://www.scribd.com/mobile/doc/92010641?width768 Pada hari Senin, 12 Mei 2014
3.      Guyton. 1996. Text Book Of Medical Physiology. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
4.      Houssay, Bernardo. 1955. Human Physiology. London: McGraw-Hill Book Company, Inc.
5.      Nugraha, Milky. 2012. Anatomi Kelenjar Paratiroid. Diakses dari http://www.milkynugraha.blogspot.com/2012/12/anatomi-kelenjar-paratiroid.html

6.      Sherwood, Lauree. 1976. Human Physiology From Cell To System. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

1 komentar: